Skip to main content

Pembuatan Paspor Online

Saat ini pengajuan pembuatan paspor (passport) dapat dilakukan secara online. Secara singkat langkah-langkahnya sebagai berikut.

Pengajuan Permohonan Online
  • mengakses website direktorat imigrasi di http://www.imigrasi.go.id/ 
  • pilih menu Layanan Publik, selanjutnya pilih menu Layanan Paspor Online. Setelah memilih menu tersebut maka Anda akan menuju halaman pengajuan pemohonan di http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp
  • isi informasi pribadi yang diminta dan pilihan Kanim (kantor imigrasi) yang diinginkan
  • Selanjutnya Anda akan mendapatkan email konfirmasi. Pada email tersebut akan ada keterangan apakah Anda harus langsung membayar biaya pembuatan paspor atau tidak. Untuk Kanim I Bandung saya diminta mentransfer biaya terlebih dahulu sebelum dapat meneruskan ke langkah selanjutnya. Biaya dibayar dengan transfer ke bank BNI via teller dengan membawa print-out surat pengantar yang ada pada email yang kita terima. BNI akan memberikan dua lembar bukti pembayaran.
  • Setelah membayar Anda dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya dengan memilih link yang tertera pada email yang telah kita terima sebelumnya.
  • lengkapi informasi pribadi yang diminta 
  • Persyaratan minimal adalah KTP yang masih berlaku, Kartu Keluarga, dan Akte Kelahiran. Scan ketiga berkas tersebut kemudian upload sebagai persyaratan pengajuan permohonan online.
  • tentukan kapan Anda akan datang ke Kanim untuk wawancara, pengambilan foto dan biometrik.
  • Setelah pendaftaran online selesai, Anda akan mendapat email konfirmasi disertai dokumen pengajuan permohonan yang harus Anda cetak dan dibawa pada saat datang ke Kanim.
Wawancara, Pengambilan Foto, dan Biometrik
  • kelengkapan yang harus Anda bawa adalah dokumen persyaratan asli, kopi dokumen persyaratan, print-out bukti pendaftaran online, dan bukti pembayaran ke BNI.
  • Jika ingin mendapatkan nomor antrian awal maka datanglah ke Kanim pagi hari. Nomor antrian dapat diambil sejak jam 7 pagi. Sementara loket pendaftaran buka jam setengah 8 pagi. Pengambilan nomor antrian pendaftar online berbeda dengan pendaftar biasa.
  • Pada saat mengambil nomor antrian Anda juga akan diberi map berwarna kuning yang berisi formulir pernyataan bermaterai dan formulir data pribadi. Siapakan materai dan pulpen hitam sebelum datang ke Kanim.
  • Jika mendapat nomor-nomor awal, misal nomor belasan, biasanya Anda hanya menunggu sebentar sekitar setengah jam sebelum sampai pada giliran Anda untuk wanwancara.
  • Jika Anda mahasiswa jangan lupa membawa KTM (disertai kopiannya lebih baik). Jika Anda karyawan bawalah surat pengantar dari kantor atau dokumen lain yang dirasa perlu.
Pengambilan Paspor
  • Paspor dapat selesai 4 hari setelah pengajuan.
  • Kembali ke kantor imigrasi, ambil nomor antrian khusus pengambilan paspor. Jika di Kanim I Bandung maka loket pengambilan paspor adalah loket 5.
  • Saat tiba nomor giliran Anda, petugas loket akan meminta slip pengambilan, bukti trasnfer, dan nomor antrian Anda. 
  • Setelah itu Anda diminta menunggu nama Anda dipanggil untuk mengambil paspor.
Proses pembuatan paspor di Kanim 1 Bandung menurut saya cukup baik. Namun saya merasa 2 petugas yang ditempatkan pada loket pengambilan paspor terlalu sedikit dan lambat. Lebih baik 5 atau lebih karena untuk mengambil paspor saja saya perlu menunggu 2,5 jam padahal nomor antrian saya masih 50-an dan waktu saya untuk menerima paspor dari petugas di loket sebenarnya hanya kurang dari 1 menit.
Sekian informasi yang dapat saya berikan. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Rangkaian Sensor Infrared dengan Photo Dioda

Keunggulan photodioda dibandingkan LDR adalah photodioda lebih tidak rentan terhadap noise karena hanya menerima sinar infrared, sedangkan LDR menerima seluruh cahaya yang ada termasuk infrared. Rangkaian yang akan kita gunakan adalah seperti gambar di bawah ini. Pada saat intensitas Infrared yang diterima Photodiode besar maka tahanan Photodiode menjadi kecil, sedangkan jika intensitas Infrared yang diterima Photodiode kecil maka tahanan yang dimiliki photodiode besar. Jika  tahanan photodiode kecil  maka tegangan  V- akan kecil . Misal tahanan photodiode mengecil menjadi 10kOhm. Maka dengan teorema pembagi tegangan: V- = Rrx/(Rrx + R2) x Vcc V- = 10 / (10+10) x Vcc V- = (1/2) x 5 Volt V- = 2.5 Volt Sedangkan jika  tahanan photodiode besar  maka tegangan  V- akan besar  (mendekati nilai Vcc). Misal tahanan photodiode menjadi 150kOhm. Maka dengan teorema pembagi tegangan: V- = Rrx/(Rrx + R2) x Vcc V- = 150 / (150+10) x Vcc V- = (150/160) x 5

Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR

LDR(Light Depending Resistor) adalah resistor yang nilai hambatannya bergantung dari intensitas cahaya yang ia terima. Jika intensitas cahaya rendah (gelap) maka nilai resistansinya akan menjadi sangat besar (mencapai 1MOhm atau lebih), sedangkan jika intensitas cahaya tinggi (terang) nilai resistansinya menjadi kecil (mencapai 10kOhm atau kurang). Sifat ini dapat kita pergunakan dalam rangkaian sensor cahaya. Misalkan jika kita menginginkan sensor cahaya yang akan menyalakan lampu indikasi ketika ada cahaya dan mematikan lampu indikasi ketika tidak ada cahaya. Kita dapat menggunakan rangkaian seperti gambar di bawah ini. Transistor NPN berfungsi sebagai gate. Arus dari kolektor akan mengalir menuju emitor jika arus dari base besar namun jika arus pada base kecil maka arus dari kolektor tidak akan menuju emitor. Pada rangkaian sensor cahaya dengan LDR, ketika intensitas cahaya tinggi (terang) maka arus dari VCC akan melewati LDR kemudian melewati RESISTOR dan masuk ke

Installing APCu in PHP 7

APCu is one of caching application for PHP. In this case, I use PHP 7.0 on Ubuntu 16.04. In PHP 7.0, this application is provided via PEAR. First, install PEAR. $ sudo apt-get install php-pear Install APCu. If an error occured state that there's no phpize, you need to install PHP 7.0-dev which provide phpize support. $ sudo apt-get install php7.0-dev $ sudo pecl install apcu Create APCu module configuration in PHP modules directory. $ sudo echo "extension = apcu.so" >> /etc/php/7.0/mods-available/apcu.ini Add that configuration to PHP FPM and CLI. $ sudo ln -s /etc/php/7.0/mods-available/apcu.ini /etc/php/7.0/fpm/conf.d/30-apcu.ini $ sudo ln -s /etc/php/7.0/mods-available/apcu.ini /etc/php/7.0/cli/conf.d/30-apcu.ini Restart PHP FPM.

Configuring Swap Memory on Ubuntu Using Ansible

If we maintain a Linux machine with a low memory capacity while we are required to run an application with high memory consumption, enabling swap memory is an option. Ansible can be utilized as a helper tool to automate the creation of swap memory. A swap file can be allocated in the available storage of the machine. The swap file then can be assigned as a swap memory. Firstly, we should prepare the inventory file. The following snippet is an example, you must provide your own configuration. [server] 192.168.1.2 [server:vars] ansible_user=root ansible_ssh_private_key_file=~/.ssh/id_rsa Secondly, we need to prepare the task file that contains not only the tasks but also some variables and connection information. For instance, we set /swapfile  as the name of our swap file. We also set the swap memory size to 2GB and the swappiness level to 60. - hosts: server become: true vars: swap_vars: size: 2G swappiness: 60 For simplicity, we only check the exi

Setting Up Next.js Project With ESLint, Typescript, and AirBnB Configuration

If we initiate a Next.js project using the  create-next-app tool, our project will be included with ESLint configuration that we can apply using yarn run lint . By default, the tool installs eslint-config-next and extends next/core-web-vitals in the ESLint configuration. The Next.js configuration has been integrated with linting rules for React and several other libraries and tools. yarn create next-app --typescript For additional configuration such as AirBnB, it is also possible. First, we need to install the peer dependencies of eslint-config-airbnb . We also add support for Typescript using eslint-config-airbnb-typescript . yarn add --dev eslint-config-airbnb eslint-plugin-import eslint-plugin-jsx-a11y eslint-plugin-react eslint-plugin-react-hooks yarn add --dev eslint-config-airbnb-typescript @typescript-eslint/eslint-plugin @typescript-eslint/parser After that, we can update the .eslintrc.json file for the new configuration. { "extends": [ "airb

Managing MongoDB Records Using NestJS and Mongoose

NestJS is a framework for developing Node.js-based applications. It provides an additional abstraction layer on top of Express or other HTTP handlers and gives developers a stable foundation to build applications with structured procedures. Meanwhile, Mongoose is a schema modeling helper based on Node.js for MongoDB. There are several main steps to be performed for allowing our program to handle MongoDB records. First, we need to add the dependencies which are @nestjs/mongoose , mongoose , and @types/mongoose . Then, we need to define the connection configuration on the application module decorator. import { MongooseModule } from '@nestjs/mongoose'; @Module({ imports: [ MongooseModule.forRoot('mongodb://localhost:27017/mydb'), ], controllers: [AppController], providers: [AppService], }) Next, we create the schema definition using helpers provided by NestJS and Mongoose. The following snippet is an example with a declaration of index setting and an o